Selasa, 23 Juli 2013

puisi al-matsurat

Pada Pagi


Pada pagi dengan sejuknya
Kutitipkan hati yang terkoyak oleh
Keterasingan jiwa di sepertiga terakhir malam

Pada pagi dengan rahasia
Tentang hari kemudian
Kusimpan harapan seorang perempuan
Yang mendamba garis-garis syurga
Pada potongan-potongan kehidupan

Pada pagi yang mengantarkan pipit kecil
Ke sarang jeraminya
Kusampaikan rasa rindu
Pada pelangi di mata Muhammad
Dan secercah asa
Untuk menjejaki firdaus
dan anggur-anggurnya

Namun ketika malam menemuiku
Dan bintang-bintang berbaris
Disisi bulan yang kian purnama
Ada ragu yang bertanya tentang
Bekal yang sudah kupersiapkan
Jika esok pagi mata terasa lebih berat untuk terbuka
Dan bibir terkatup pada sisi-sisinya

Aku khawatir
Mimpi untuk menatap wajah-Mu
Akan lepas bersama regangnya sukma...


--------------------------------------------------------


Petang



Disini

Ada sepoi yang mengehembus halus

Mengiringi tebaran serbuk ilalang

Dalam zikir petang nan khidmat



Pada samar

Senandung lirih muadzin

Memanggil-manggil jiwa lalaiku


Usai rukuk tegak di langgar desa
Ada bibir mungil mengucap doa
Pada sujud terakhirnya
Ada juga mata yang menghangat
Dalam keindahan senandung rindu
Sang pecinta

Ruh-ruh perindu tersungkur
Dalam bahtera Nuh yang belum penuh
Ingin rasanya menyusuri
Taman-taman kesturi
Dalam khusyuknya sembahyang orang-orang yang tersembunyi
Dan meneguk kesejukan telaga
Pada jiwa-jiwa yang tenang itu

Tapi...
Kini jiwaku masih terpaku
Pada petang yang mengajariku
Tentang rindu pada-Mu










Tidak ada komentar:

Posting Komentar