Sabtu, 17 Agustus 2013

Laa Tahla

"innal isaana khulika haluu'a" sesungguhnya manusia itu diciptakan suka mengeluh..

Mengeluh adalah sifat dasar manusia.. sejak kita lahir sampai hari ini mengeluh senantisa menjadi bagian dari.
kehidupan kita, bentuk keluhan ini beragam mulai dari tarikan nafas panjang, menangis sampai kata-kata yang tak terhitung jumlahnya..mengeluhkan makanan yang kurang asin, jerawat kecil yang  nongol tiba-tiba, nilai jelek, dosen killer, mobil mogok dan segudang masalah yang menjumpai keseharian kita. Mengeluh terkadang menjadi pelampiasan tersendiri ketika tidak ada orang yang bisa menjadi pusat pelampiasan kedongkolan kita.

Lalu, mengapa kita sering mendengarkan nasehat "jangan mengeluh.."? bukankah ini adalah sifat dasar manusia yang sudah Allah 'Azza wa jalla abadikan dalam salah satu ayat dalam al-Qur'an? 
sebenarnya, beberapa hal utama yang membuat kita harus berusaha meminimalisir keluhan adalah:
  • Mengeluh dapat mengurangi kesyukuran kita, dengan kata lain orang yang sering mengeluh bisa dikatakan tidak bersyukur terhadap pemberian Allah. Satu hal yang harus senantiasa tertanam kuat dalam diri kita adalah seluruh keadaan kita hari ini adalah pemberianNya, ketetapanNya,  dan pembagianNya, banyak ataupun sedikit, mudah ataupun sulit, menyenangkan ataupun menyakitkan, harus kita syukuri sebagai sebuah pemberian dariNya, sementara keluhan akan menguapkan bentuk kesyukuran kita akan pemberiaNya tersebut. Itulah sebabnya Rasulullah mengajarkan kita kalimat yang sebaiknya kita ucapkan ketika seseorang menanyakan keadaan kita sementara kita pada saat termasuk orang-orang yang mendapatkan ujian yakni;
          "alhamdulillahi 'ala kulli haal" (Segala puji bagi Allah atas semua keadaan)
          
         Subhanallah betapa Rasulullah menginginkan kita termasuk kedalam orang-orang yang bersyukur   
         dengan segala kondisi yang kita hadapi, seberat apapun itu..
  • Kedua, mengeluh adalah refleksi ketidaksabaran seseorang. Seseorang yang sering mengeluh akan mudah dicap 'tidak sabaran' oleh orang-orang disekitarnya. Sabar memang tidak mudah, dalam buku karangan Ibnul Qayyim yang pernah saya baca kesabaran dianalogikan seperti seseorang yang meminum obat yang sangat pahit , namun wajahnya tak berkerut sedikitpun. Bisa tidak kita bayangkan betapa sulitnya melakukan hal tersebut, sungguh kerutan yang ada pada wajah itu adalah salah satu deskripsi yang muncul dari keluhan-keluhan kita dalam bentuk apapun itu. 
  • Ketiga , Yakinlah Bahwa nikmat yang Allah berikan pada kita, tak akan mampu kita hitung seberapa banyak jumlahnya, sehingga ketika satu, dua, bahkan sepuluh nikmat Allah cabut dari diri kita, ingatlah kita masih merasakan jutaan nikmat yang mungkin juga lupa kita syukuri. dengan ini, kita akan berpikir berkali-kali untuk 'mengeluh'. Sebab Allah belum mengambil seluruh nikmatNya (Na'udzubillah..) Contohnya seperti ini, jika Allah menguji kita dengan sakit perut misalnya, janganlah mengeluh..!, tapi bersyukurlah..!, Allah masih menyehatkan Anggota tubuh kita yang lain, mata kita, tangan kita, kaki kita, semuanya masih berfungsi dengan baik..inilah sebabnya, kita semestinya tetap memuji Allah sebab Allah sangat menyayangi kita, ujian yang diberikan pasti sudah Allah takar untuk diri kita, kita pasti mampu melaluinya, kata Allah "Laa yukallifullahu nafsan illa wus'aha"..Percayalah, "illa wus'aha" kita sanggup menjalaninya..
  • Keempat, Seburuk apapun kondisi kita, berusahalah untuk tidak mengeluh, sebab perbandingan antara kondisi lapang dan kondisi sempit yang kita temui dalam keseharian kita adalah sesuatu yang kita sadari ketidaksebandingannya.. Allah lebih sering mengkaruniakan kelapangan dari pada kesempitan dalam hidup kita..sehingga kita tidak seharusnya mengeluh.. ingatlah, Allah menyayangi kita..bahkan sangat menyayangi kita..
Alhamdulillah.. maka saat ini kuatkan azzam kita untuk BERHENTI MENGELUH atas ujian yang kita hadapi..Semoga Allah mengistiqomahkan kita.Wassalam. (FN)

3 komentar: